Jumat, 22 Maret 2019

why cadar?

Cadar why?
Pengalaman pertama mengangkat cerita kawan ku tentang pengalaman perdana dia menggunakan cadar. Katanya dia punya kesan yang terkesan selain dianggap aneh. Aku juga melakukan kesalahan saat aku makan ditempat umum. So aku tidak bisa makan makanan ku jadi aku biarkan minuman nikmat ku meleleh dari gelas itu lah pernyataan dia. Aku juga tidak berani untuk berangkat dari kursi tempat ku duduk saking aku gugup. Lalu karena teman teman ku pada bertanya kenapa makanan tidak dimakan. Aku hanya bisa tersenyum karena malu aku mau jawab apa. Karena desakan mereka aku pun memberanikan diri aku mulai memaksa minum tapi why?
Yang terjadi minum nya tumpah dan kawan ku hanya bisa tersenyum aku malu sendiri. Tapi pengalaman perdana ku yang membuat ku bahagia bahwa keistiqomahan memang harus diperjuangkan bahwa hidayah memang harus dijemput yang menjemput saja belum tentu mendapat kan hidayah apalagi yang hanya berdiam diri
So sampai kapan mau berdiam diri untuk hidayah. Kapan lagi mau belajar?
Nunggu dapat hidayah ?
Pertanyaan nya apa umur kita cukup menunggu hidayah yang tidak kita ikhtiar kan?
Jadi guys yok menjemput hidayah nanti kita ketinggalan ilmu lho!
Kapan mau istiqomah?
Belum bisa istiqomah jemput hidayah yuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

generasi milenial dan musik tradisional

Tak diragukan lagi, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, ratusan bahkan mungkin ribuan, baik budaya yang berupa benda maupun...